Pada hakekatnya Pemuda adalah sebagai pembaharu baik ketika berada di lingkungan masyarakat, maupun ketika berada di lingkungan akademik. Dimana-mana pemuda di katakan sebagai pembaharu ketika khotbah di gereja-gereja, di mesjid ataupun ketika seminar-seminar, dan di manapun selalu dikatakan pemuda sebagai pembaharu
Namun sangat disayangkan, pada realitanya pemuda bukanlah sebagai pembaharu tetapi malah pemuda itu sendirilah yang menghancurkan lingkungannya dan mulai mencoba bermain politik dengan lingkungan dimana ia berada. Salah satu contoh yang paling kongkrit adalah mahasiswa di kampus IKIP Gunungsitoli yang bernotabene sebagai calon Guru professional. 2Ada beberapa mahasiswa yang menggunakan keakademikannya untuk menghancurkan tempatnya sendiri dengan mematahkan kursi dan memberi tulisan-tulisan di dinding dengan berbagai macam kalimat maki-makian, dan juga tulisan yang menjatuhkan eksitensi mahasiswa lain yang pernah menjadi lawan politiknya. Inilah akibat kekurangsadaranya mahasiswa.
Terkadang tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari akan kedisplinan dalam berbagai kegiatan bahwasanya sering kurang memanajemen waktu sehingga terlambat dalam mengikuti pertemuan dan orang lain pun mulai bosan menunggu. Dan banyak hal lain lagi akibat kurang sadarnya pemuda yang membuat orang lain rugi dan parasit terhadap sesama.
Apakah itu pemuda sebagai pembaharu……?
Tanpa kita rasakan, tanpa kita sadari, kita telah menghancurkan diri kita sendiri dan lingkungan dimana kita berada. Namun apa yang diharapkan kepada pemuda? Adalah untuk merubah paradigma kekurangsadaranya akan perubahan. “Kapan lagi dan siapa lagi” yang diharapkan kalau tidak di mulai dari diri sendri, karma pemuda itu sendirilah yang bisa merubah nasib kedepan. Kutipan seorang filosof (Napoleo) “nasib tanah air itu terletak ditanganmuMu dan masa depan terletak di tangan anak-anakMu dan engkaulah yang membentuk anak-anakMu” artinya mulailah dari diri sendiri untuk berubah seta berinovasi dan anak-anakMu akan mengikuti jejak kakiMu, renungkan dalam hati jangan hanya mendengar dan berteriak “pemuda sebagai pembaharu” tetapi aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari…….
(Penulis Mahasiswa IKIP gunungsitoli Prodi Pend. Matematika, Koordinator bidang Humas HMP Pend.Matematika, Wakil komisaris bidang Politik Komisariat GmnI FPMIPA IKIP Gunungsitoli)